Selasa, 21 Juli 2009

SEMESTA BERTASBIH

Ass. War. Wab.

Dalam hati pemuda 24 tahun hari itu berkecamuk seribu satu macam perasaan gundah....galau....senang....takut....yang bercampur aduk menjadi satu....Hari itu sang pemuda akan berhadapan dengan ibu dari wanita yang di khitbahnya.....untuk pertama kali dia akan bertemu dengan sosok yang tangguh.....sendirian setelah ditinggal oleh suaminya menghadap kepada Allah dalam membesarkan seluruh anak - anaknya....dalam perjalanan 4 jam tak henti - hentinya pemuda tersebut memohon kepada Allah SWT untuk diberikan kemudahan....dan kekuatan....dengan sebuah harapan tidak lama lagi dia akan menemukan pendamping hidupnya....

Dan ketika pertama kali si pemuda bertemu dengan calon ibu mertuanya ini... beliau didamping putri yang pertamanya..... pertanyaan yang sangat tak terduga bagi pemuda dari sosok yang mempunyai keteguhan hidup terlihat dari guratan wajahnya.....sangat membuat kaget pemudata itu......

Apakah sampean sudah bekerja ?....... sampun bu jawab pemuda itu.... Bekerja dimana ?.....di perusahaan swasta lanjut pemuda dengan semangat dan bangga..... Apa pekerjaannya ?..... Dengan singkat pemuda itu mengatakan ” salesman ”

Seketika pemuda itu melihat perubahan mimik wajah yang kecewa dari beliau dengan penuh tanda tanya dan putri pertama beliau sambil menimpali ingin memberikan penjelasan kepada bundanya......itu lho bu.....per ko per....( salesman dalam bahasa madura ).....

Pemuda itu baru tersadar bahwa profesi salesman pada saat itu....1990... masih dianggap negatif oleh sebagian masyarakat..... tidak bisa memberikan jaminan masa depan yang baik..... sehingga raut muka beliau yang kecewa.... khawatir akan nasib putrinya yang menjadi calon istri pemuda itu.

Dalam perjalanan pulang hati pemuda tersebut semakin galau.....kekhawatiran akan tidak mendapatkan restu dari ibu wanita yang sudah dikhitbahnya...... padahal dia sudah mantap untuk mengarungi bahtera rumah tangga......dengan calon istri pilihan yang sudah di istikharahinya.....dan petunjuk Allah menurutnya baik.......

Selang dua bulan dari kunjungan silaturrahim pertama itu.....setelah putri yang beliau sayangi menyelesaikan pendidikan sarjananya dan di wisuda.....maka ta'arruf dari keluarga pemuda dengan keluarga wanita yang sudah dipilihnya dilangsungkan......Dan Alhamdulillah.....pinangan tersebut diterima......Ketika selesai prosesi ta'arruf..... kembali calon ibu mertua pemuda itu menghampirinya....... menanyakan sebuah pertanyaan yang dilematis kepada pemuda tersebut sambil ada penekanan mengancam.....

Begini nak..... ibu kan sudah susah payah sendirian menyekolahkan calon istrimu sampai sarjana...... dan bidang kesarjanaannya kan pendidikan....maka ibu minta sama kamu supaya memberikan kesempatan kepada calon istrimu setelah aqdun nikah nanti.....untuk menjadi pendidik supaya ilmu yang diperolehnya dari kampus ada manfaatnya......

Pemuda itu sempat bingung menjawabnya karena dalam pikirannya.....sudah dipenuhi sebuah konsep hidup berumah tangga.....yang dirujuk dari beberapa kitab baik kalsik....kontemporer....maupun modern.....bahwa model rumah tangga yang akan dijalaninya nanti adalah....suami yang akan bekerja all out diluar rumah sementara......istri bukan bekerja sebagai pegawai apapun......akan tetapi boleh berkarya dirumah seperti buka usaha toko, menjahit, dll sambil mengasuh dan mendidik anak-anak kami nanti.

Dalam kebingungan......pemuda tersebut merasa ada yang menuntun alam pikiran dan hatinya sehingga jawaban yang dia berikan atas pertanyaan calon ibu mertuanya serasa lepas tanpa beban dalam mengucapkannya......

Ibu...insyaAllah kalau nanti apabila Allah megijinkan dan meridloi.....maka saya akan buatkan sekolahan untuk istri saya supaya dia bisa mengajar dan mengamalkan ilmunya.....untuk sementara ini biar istri saya dirumah saja....

Pemuda itu melihat senyuman teduh dan damai dari calon ibu mertuanya setelah mendengarkan jawaban tersebut.....walaupun pemuda itu hanya berseloroh asal - asalan.....

12 tahun setelah mereka menikah......dihadapan anak - anaknya..... kedua orang tua pemuda tersebut.....DAN IBU MERTUANYA......pada tanggal 13 Juli 2002 tepat bersamaan dengan usia pernikahan mereka yang ke 12......mereka semua.....ibu mertuanya menyaksikan pemuda itu meluncurkan sebuah Lembaga Pendidikan Islam.....

Setelah acara tasyakkur.....maka ibu mertuanya menghampiri menantunya ini......beliau berucap lembut sambil memeluk menantunya dengan tangis.... TERIMA KASIH ANAKKU....KAMU TELAH MEMBUKTIKAN APA YANG KAMU UCAPKAN........sang menantu bingung.....karena lupa dia telah mengucapkan apa kepada ibu mertuanya itu.......dan pada malamnya setelah acara tasyakkur itu istrinya menjelaskan......bukankah ketika ta'arruf dulu..... mas dulu yang berjanji kepada ibu untuk membuatkan aku sekolahan ?......Subhaanallah....

Rupanya perkataan pemuda yang lepas tanpa beban dan asal - asalan ini telah dicatat oleh Allah sebagai janji kepada seorang ibu yang harus dipenuhi.....dan kiranya ibu mertuanya......dengan senyuman teduh sejak mendengarkan kalimat itu......dianggap sebagai kesungguhan......dipikirkannya......mendorongnya dalam doa sujud malamnya.......menjadikannya hal itu sebagai " azam ".....dan Allah telah memerintahkan semesta dengan tasbihnya......untuk menggerakkan seluruh komponen isinya.....mengarah kepada terwujudnya......harapan itu menjadi kenyataan......Subhaanallah...

Sampai akhir 2008.....ibu mertua yang sangat mencintai anak menantunya itu.....masih tetap bertahan untuk tinggal sendirian di rumahnya.....walaupun putrinya kesayangan dan menantu terkasihnya sudah membujuknya....merayunya untuk tinggal bersama.....

Tiba - tiba beliau muncul di penghujung akhir tahun itu di rumah anak, menantu dan cucu - cucunya......beliau berjalan kaki sambil menenteng tas bawaannya....yang langsung disambar oleh menantunya dengan wajah sesal....kenapa beliau harus berjalan ?.....kenapa tidak telepon saja biar dijemput ?......dengan senyum beliau mengatakan.....AKU INGIN MELIHAT SEKOLAHANMU......menantunya itu kemudian bergegas mengeluarkan mobilnya.....dan segera mengantarkan ibu mertuanya.....untuk melihat sekolahannya dimana putrinya memimpin sekolahan itu.......

Beliau melihat.....mengamati.....pemandangan yang membuatnya tersenyum teduh......beliau bertemu dengan 1000 an siswa - siswi....playgroup....taman kanak - kanak....dan sekolah dasar yang sedang belajar dan bermain.....beliau menyapa dengan salam manisnya......tak henti - hentinya beliau tebar senyum kepada guru - guru yang sedang mengajar dan membimbing putra - putri didiknya.....desis Alhamdulillah tak henti - hentinya keluar dari bibir beliau......stumma Alhamdulillah....

Menjelang maghrib beliau merasakan agak sakit dadanya.....putrinya segera membawanya ke dokter.....tidak apa - apa kata dokter.....ketika adzan isya' berkumandang......beliau masih terlihat mengambil air wudlu......selang beberapa saat.....putri tersayang dan cucu - cucunya.....menghampiri beliau di kamarnya......beliau masih terbalut mukena......suhu badan beliau sangat panas.......sang menantu segera membawanya ke rumah sakit......dan hari itu juga beliau.....MENGHADAP KEPADA ALLAH DI RUMAH MENANTU TERKASIHNYA.......Innalillaahi Wa Inna Ilaihi Rooji'uun.....SELAMAT JALAN BUNDA......BELIAU PERGI DENGAN SENYUMAN TERINDAH BAGI PUTRI DAN MENANTUNYA.......

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah " MEMBULATKAN TEKAD ", maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. QS 3 : 159

Wass. War. Wab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar