Sabtu, 27 Maret 2010

Kilau Muslimah Sejati - Menerangi Dunia
Bagikan
Rab pukul 13:13
Catatan Muslimah Barat yg kagum dengan Muslimah Arab , "Mereka membombardir kami, rakyat Amerika dari Hollywood dan bukan dari jet buatan Amerika. Mereka juga ingin membombardir kalian dengan cara yang sama, setelah mereka menghancurkan infrastruktur negara kalian. Aku tidak ingin ini terjadi pada kalian. Kalian akan direndahkan seperti yang kami alami. Kalian dapat menghinda dari bombardir semacam itu jika kalian mau mendengarkan sebagian dari kami yang telah menjadi korban seirus dari pengaruh jahat mereka. Apa yang kalian lihat dan keluar dari Hollywood adalah sebuah paket kebohongan dan penyimpangan realitas. Hollywood menampilkan seks bebas sebagai sebuah bentuk rekreasi yang tidak berbahaya karena tujuan mereka sebenarnya adalah menghancurkan nilai-nilai moral di masyarakat melalui program-program beracun mereka. Aku mohon kalian untuk tidak minum racun mereka. Karena begitu kalian mengkonsumsi racun-racun itu, tidak ada obat penawarnya. Kalian mungkin bisa sembuh sebagian, tapi kalian tidak akan pernah menjadi orang yang sama. Jadi, lebih baik kalian menghindarinya sama sekali daripada nanti harus menyembuhkan kerusakan yang diakibatkan oleh racun-racun itu.

Mereka akan menggoda kalian dengan film dan video-video musik yang merangsang, memberi gambaran palsu bahwa kaum perempuan di AS senang, puas dan bangga berpakaian seperti pelacur serta nyaman hidup tanpa keluarga. Percayalah, sebagian besar dari kami tidak bahagia. Jutaan kaum perempuan Barat bergantung pada obat-obatan anti-depresi, membenci pekerjaan mereka dan menangis sepanjang malam karena perilaku kaum lelaki yang mengungkapkan cinta, tapi kemudian dengan rakus memanfaatkan mereka lalu pergi begitu saja. Orang-orang seperti di Hollywood hanya ingin menghancurkan keluarga dan meyakinkan kaum perempuan agar mau tidak punya banyak anak. Mereka mempengaruhi dengan cara menampilkan perkawinan sebagai bentuk perbudakan, menjadi seorang ibu adalah sebuah kutukan, menjalani kehidupan yang fitri dan sederhana adalah sesuatu yang usang. Orang-orang seperti itu menginginkan kalian merendahkan diri kalian sendiri dan kehilangan imam. Ibarat ular yang menggoda Adam dan Hawa agar memakan buah terlarang. Mereka tidak menggigit tapi mempengaruhi pikiran kalian.

Aku melihat para Muslimah seperti batu permata yang berharga, emas murni dan mutiara yang tak ternilai harganya. Alkitab juga sebenarnya mengajarkan agar kaum perempuan menjaga kesuciannya, tapi banyak kaum perempuan di Barat yang telah tertipu. Model pakaian yang dibuat para perancang Barat dibuat untuk mencoba meyakinkan kalian bahwa asset kalian yang paling berharga adalah seksualitas. Tapi gaun dan kerudung yang dikenakan para perempuan Muslim lebih "seksi" daripada model pakaian Barat, karena busana itu menyelubungi kalian sehingga terlihat seperti sebuah "misteri" dan menunjukkan harga diri serta kepercayaan diri para muslimah. Seksualiatas seorang perempuan harus dijaga dari mata orang-orang yang tidak layak, karena hal itu hanya akan diberikan pada laki-laki yang mencintai dan menghormati perempuan, dan cukup pantas untuk menikah dengan kalian. Dan karena lelaki di kalangan Muslim adalah lelaki yang bersikap jantan, mereka berhak mendapatkan yang terbaik dari kaum perempuannya. Tidak seperti lelaki kami di Barat, mereka tidak kenal nilai sebuah mutiara yang berharga, mereka lebih memilih kilau berlian imitasi sebagai gantinya dan pada akhirnya bertujuan untuk membuangnya juga.

Modal yang paling berharga dari para muslimah adalah kecantikan batin kalian, keluguan dan segala sesuatu yang membentuk diri kalian. Tapi saya perhatian banyak juga muslimah yang mencoba mendobrak batas dan berusaha menjadi seperti kaum perempuan di Barat, meski mereka mengenakan kerudung. Mengapa kalian ingin meniru perempuan-perempuan yang telah menyesal atau akan menyesal, yang telah kehilangan hal-hal paling berharga dalam hidupnya? Tidak ada kompensasi atas kehilangan itu. Perempuan-perempuan Muslim adalah berlian tanpa cacat. Jangan biarkan hal demikian menipu kalian, untuk menjadi berlian imitasi. Karena semua yang kalian lihat di majalah mode dan televisi Barat adalah dusta, perangkap setan, emas palsu.

Kami Butuh Kalian, Wahai Para Muslimah !

Aku akan memberitahukan sebuah rahasia kecil, sekiranya kalian masih penasaran; bahwa seks sebelum menikah sama sekali tidak ada hebatnya. Kami menyerahkan tubuh kami pada orang kami cintai, percaya bahwa itu adalah cara untuk membuat orang itu mencintai kami dan akan menikah dengan kami, seperti yang sering kalian lihat di televisi. Tapi sesungguhnya hal itu sangat tidak menyenangkan, karena tidak ada jaminan akan adanya perkawinan atau orang itu akan selalu bersama kita. Itu adalah sebuah Ironi! Sampah dan hanya akan membuat kita menyesal. Karena hanya perempuan yang mampu memahami hati perempuan. Sesungguhnya perempuan dimana saja sama, tidak peduli apa latar belakang ras, kebangsaan atau agamanya. Perasaan seorang perempuan dimana-mana sama. Ingin memiliki sebuah keluarga dan memberikan kenyamanan serta kekuatan pada orang-orang yang mereka cintai. Tapi kami, perempuan Amerika, sudah tertipu dan percaya bahwa kebahagiaan itu ketika kami memiliki karir dalam pekerjaan, memiliki rumah sendiri dan hidup sendirian, bebas bercinta dengan siapa saja yang disukai. Sejatinya, itu bukanlah kebebasan, bukan cinta. Hanya dalam sebuah ikatan perkawinan yang bahagialah, hati dan tubuh seorang perempuan merasa aman untuk mencintai.

Dosa tidak akan memberikan kenikmatan, tapi akan selalu menipu kalian. Meski saya sudah memulihkan kehormatan saya, tetap tidak tidak tergantikan seperti kehormatan saya semula. Kami, perempuan di Barat telah dicuci otak dan masuk dalam pemikiran bahwa kalian, perempuan Muslim adalah kaum perempuan yang tertindas. Padahal kamilah yang benar-benar tertindas, menjadi budak mode yang merendahkan diri kami, terlalu resah dengan berat badan kami, mengemis cinta dari orang-orang yang tidak bersikap dewasa. Jauh di dalam lubuk hati kami, kami sadar telah tertipu dan diam-diam kami mengagumi para perempuan Muslim meski sebagaian dari kami tidak mau mengakuinya. Tolong, jangan memandang rendah kami atau berpikir bahwa kami menyukai semua itu. Karena hal itu tidak sepenuhnya kesalahan kami. Sebagian besar anak-anak di Barat, hidup tanpa orang tua atau hanya satu punya orang tua saja ketika mereka masih membutuhkan bimbingan dan kasih sayang. Keuarga-keluarga di Barat banyak yang hancur dan kalian tahu siapa dibalik semua kehancuran ini. Oleh sebab itu, jangan sampai tertipu saudari muslimahku, jangan biarkan budaya semacam itu mempengaruhi kalian. Tetaplah menjaga kesucian dan kemurnian. Kami kaum perempuan Kristiani perlu melihat bagaimana kehidupan seorang perempuan seharusnya. Kami membutuhkan kalian, para Muslimah, sebagai contoh bagi kehidupan kami, karena kami telah tersesat. Berpegang teguhlah pada kemurnian kalian sebagai Muslimah dan berhati-hatilah !.uztd yusuf Mansyur
Muhasabah ( Renungan Diri )
Bagikan
Hari ini jam 13:05
Awal malapetaka dan kehancuran seseorang terjadi ketika penyakit sombong dan merasa diri paling benar bersemayam dalam hatinya. Inilah sifat yang melekat pada iblis. Sifat inilah yang berusaha ditransfer iblis kepada manusia yang bersedia menjadi sekutunya.

Sifat ini ditandai dengan ketidaksiapan untuk menerima kebenaran yang datang dari pihak lain; keengganan melakukan introspeksi (muhasabah); serta sibuk melihat aib dan kesalahan orang lain tanpa mau melihat aib dan kekurangan diri sendiri.

Padahal, kebaikan hanya bisa terwujud manakala seseorang bersikap rendah hati (tawadu); mau menyadari dan mengakui kekurangan diri; melakukan introspeksi; serta siap menerima kebenaran dari siapa pun dan dari mana pun. Sikap seperti ini sebagaimana dicontohkan oleh orang-orang mulia dari para nabi dan rasul.

Nabi Adam AS dan Siti Hawa saat melakukan kesalahan dengan melanggar larangan Tuhan, alih-alih sibuk menyalahkan iblis yang telah menggoda dan memberikan janji dusta, mereka malah langsung bersimpuh mengakui segala kealpaan seraya berkata, "Ya, Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS Al-A'raf [7]: 23).

Demikian pula dengan Nabi Yunus AS saat berada dalam gelapnya perut ikan di tengah lautan. Ia tidak menyalahkan siapa pun, kecuali dirinya sendiri, seraya terus bertasbih menyucikan Tuhan-Nya. Ia berkata, "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesunguhnya, aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS Al-Anbiya [21]: 87).
Bahkan, Nabi Muhammad SAW selalu membaca istigfar dan meminta ampunan kepada Allah SWT sebagai bentuk kesadaran yang paling tinggi bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Karena itu, ia harus selalu melakukan introspeksi. Beliau bersabda, "Wahai, manusia, bertobatlah dan mintalah ampunan kepada-Nya. Sebab, aku bertobat sehari semalam sebanyak seratus kali." (HR Muslim).

Begitulah sikap arif para nabi yang patut dijadikan teladan. Mereka tidak merasa diri mereka sudah sempurna, bersih, dan suci. Allah SWT berfirman, "Janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui orang yang bertakwa." (QS Annajm [53]: 32).

Karena itu, daripada mengarahkan telunjuk kepada orang, lebih baik mengarahkan telunjuk kepada diri sendiri. Daripada sibuk melihat aib orang, alangkah bijaknya kalau kita sibuk melihat aib sendiri. Dalam Musnad Anas ibn Malik RA, Nabi SAW bersabda, "Beruntunglah orang yang sibuk melihat aib dirinya sehingga tidak sibuk dengan aib orang lain."ustadz yusuf mansyur

Jumat, 26 Maret 2010

Bersedekah Antara Jebakan Kikir dan Perhitungannya
Bagikan
Kemarin jam 17:20 yusuf mansyur
Jika kita melakukan perjalanan, kita akan melihat ada saja orang yang meminta-minta. Tempat-tempat seperti terminal, bus, dan kereta api merupakan tempat yang paling banyak dijumpai. Orang itu dengan lancarnya berorasi dan mengatasnamakan panitia pembangunan mesjid, pesantren, atau madrasah meminta amal sedekah.

Pemandangan itulah yang akhirnya melahirkan pemikiran dan lintasan yang bersifat negatif. Pemikiran itu di antaranya sebagai berikut:

1. Ah… buat apa bersedakah kepada orang yang tidak jelas. Uangnya juga entah dikemanakan? Lebih baik datang langsung kepanitianya
2. Ah… buat apa bersedekah kepada orang yang tidak dikenal, lebih baik kepada saudara sendiri yang jelas mebutuhkan
3. Buat apa bersedekah kepadanya, dari dulu juga orangnya itu-itu saja. Masa membangun mesjid tidak selesai-selesai. Lebih baik untuk masjid di tempat sendiri, sudah jelas-jelas ketahuan. Dan masih banyak lagi.

Alasan dan pemikiran itu sebenarnya wajar saja, bahkan harus, akan tetapi yang perlu kita waspadai adalah, jika pada akhirnya kita tidak melakukan tindakan untuk segera bersedekah, maka semua pemikiran itu sebenarnya datangnya dari sifat kikir belaka. Sementara orang kikir akan kena ancaman Allah dengan ayat berikut:

Dan janganlah orang yang bakhil (kikir) dengan apa yang telah dikaruniakan Allah kepadanya mengira bahwa hal itu lebih baik baginya. Tidak, (kebakhilan) itu sangat buruk baginya. Segala yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan dilehernya kelak pada hari kiamat. Kepunyaan Allah yang ada di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu lakukan (Ali Imran:180)

Sedekah itu harus segera dilakukan dalam setiap keadan dan kesempatan. Jangan sampai memilih-milih orang dan mengulur-ngulur waktu, yang akhirnya tidak dilakukannya sama sekali. Atau sedekah itu sudah tidak dibutuhkan lagi.

Rasulullah bersabda: “Segeralah bersedekah, jangan ditunda hingga datang suatu zaman ketika seseorang harus berkeliling untuk memberikan apa yang akan disedekahkannya dan tidak menemukan seorangng pun yang mau menerimanya dan (orang yang diminta untuk menerimanya) itu berkata: ”Seandainya engkau datang kemarin pasti aku akan menerimanya, adapun hari ini saku tidak membutuhkannya lagi”. (HR. Bukhori)

Ada suatu kisah yang menarik untuk kita renungkan. Kisahnya adalah sebagai berikut:

Ada seorang lelaki yang hendak memberikan sedekah. Ia pun pergi dan tanpa sepengetahuannya, ternyata ia memberikan sedekah kepada seorang pencuri. Esok harinya orang-orang berkata bahwa ia telah memberikan sedekah kepada seorang pencuri. (Mendengar hal itu) ia berkata ‘Ya Allah. Segala puji untukMu. Aku akan pergi untuk memberi sedekah lagi’.

Kemudian ia pun pergi lagi dan tanpa sepengetahuannya ia memberikan sedekah kepada seorang pezina (pelacur). Esok paginya orang-orang berkata bahwa tadi malam ia telah memberikan sedekah kepada seorang pezina. Kemudian orang itu berkata: “Ya Allah. Segala puji untukMu. Aku akan pergi memberi sedekah lagi”.

Ia pun segera pergi dan ternyata tanpa sepengetahuannya pula ia memberikan sedekah kepada orang kaya. Esok paginya orang-orang berkata bahwa ia telah memberikan sedekah kepada orang kaya. Ia berkata: “Ya Allah. Segala puji untukMu”.

Setelah itu datanglah seorang laki-laki kepadanya dan berkata, “Sedekah yang kau berikan kepada pencuri itu, boleh jadi membuatnya berhenti mencuri. Sedekah yang kau berikan kepada seorang pezina, boleh jadi membuatnya berhenti berzina. Dan sedekah yang kau berikan kepada orang kaya akan menjadi pelajaran baginya untuk menginfakkan kekayaan yang telah diberikan Allah kepadanya”

Kisah itu memberikan pelajaran bagi kita bahwa sedekah itu benar-benar harus segera dilakukan, jangan memilih-milih. Semua pemikiran yang menghambat untuk mengamalkan sedekah semuanya datangnya dari kekiran dan bisikan syetan. Syetan itu sangat pandai menampakan kebaikan sebagai keburukan. Begitu pula sebaliknya, keburukan nampak sebagai kebaikan. Oleh karena itu sebaiknya kita memperbanyak doa berikut:

“Ya Allah nampakkanlah sesuatu yang benar itu nampak sebagai kebenaran dan berilah aku kekutan untuk menjalaninya. Dan nampakkanlah pula kebatilan itu nampak sebagai kebatilan dan berikanlah aku kekutan untuk menghindarinya.”

Jika karena satu dan lain hal hati anda misalnya dalam keadaan tidak cerah, kenapa tidak segera bersedekah saja? Jika karena satu dan lain hal anda terjebak dalam kesulitan, kenapa tidak segera bersedekah saja?

Jika anda termasuk mereka yang merasa rezekinya seret, kenapa tidak segera bersedekah saja? Jika anda misalnya dalam keadaan merasa letih, lesu dan lemah sebagaimana yang biasa dialami oleh orang-orang yang sudah tua, kenapa tidak segera bersedekah?

Sedekah --percaya ato tidak-- memiliki beberapa keutamaan bagi siapa saja yang melakukannya. Diantaranya adalah: mengobati sakit; "Obatilah penyakitmu dengan sedekah" (hadits), menolak bala; "Bersegeralah bersedekah, sebab bala tidak pernah bisa mendahului sedekah" (hadits), murah rezeki; "Pancinglah rezeki dengan sedekah" (atsar), dan panjang umur; "Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur" (hadits).

Muslim atau bukan, sedekah bisa menjadi katalisator untuk semua hal tersebut di atas selama kita tinggal di dunia ini. Salah satu buktinya barangkali adalah salah seorang kerabat saya yang non muslim. Dia gemar bersedekah. Dia selalu menyiapkan uang receh untuk para pengemis dan menyisihkan sebagian rezeki lainnya untuk orang-orang lain yang menarik simpatinya. Dia pengusaha krupuk saja, tapi rezekinya seperti air yang mengalir.

Maka benarlah orang yang mengatakan bahwa rezeki seseorang itu ditopang oleh orang-orang miskin yang dinaunginya. Semakin banyak orang yang dinaunginya, semakin banyak rezeki yang mengalir melaluinya. Maka benarlah perkataan yang menyebutkan bahwa tidak akan jatuh miskin orang yang gemar bersedekah.